Fissura ani, atau yang dikenal dengan istilah anal fissure, merupakan masalah umum yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di sekitar anus. Untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif tentang kondisi ini, kami telah melakukan konsultasi dengan dr. Okkian Wijaya Kotamto, seorang spesialis bedah yang berpengalaman dalam bidang pencernaan.
Apa Itu Fissura Ani?
Menurut penjelasan dari dr. Okkian, Anal Fissure, atau Fissura Ani, adalah suatu kondisi dimana didapatkan adanya luka atau robekan di dekat anus. Biasanya disebabkan oleh BAB dengan tinja yang keras dan besar, trauma, iritasi yang berlebihan, biasanya disebabkan oleh makanan pedas.
Kulit bagian dalam anus di atas dari anal cushion berupa mukosa, apabila timbul luka pada daerah ini tidak menyebabkan nyeri yang sangat, namun apabila terdapat luka atau iritasi di bagian bawah nya yaitu peralihan antara mukosa dan kulit (muco-cutaneous junction) maka akan menimbulkan nyeri yang sangat saat BAB.
Gejala Fissura Ani
Gejala yang sering ditemui adalah nyeri yang sangat saat dan sesudah BAB kadang sampai berjam-jam, Bab berdarah segar, dan timbulnya benjolan kecil di dekat anus yang sering kita sebut dengan hipertrofi papila. Beberapa gejala yang biasanya dialami oleh penderita fissura ani meliputi:
- Rasa nyeri atau terbakar: Terutama selama dan setelah buang air besar.
- Perdarahan: Kadang-kadang dapat terjadi sedikit perdarahan setelah buang air besar.
- Sensasi kontraksi otot: Beberapa orang mungkin mengalami ketegangan otot di sekitar anus, yang disebut sebagai spasm anal.
Penanganan dan Pengobatan
Dr. Okkian menjelaskan bahwa penanganan fissura ani biasanya dapat dilakukan dengan cara konservatif, seperti:
- Perubahan pola makan: Mengonsumsi makanan yang kaya serat dan minum banyak air dapat membantu melunakkan tinja dan mencegah sembelit, yang dapat memperburuk fissura ani.
- Penggunaan salep atau krim: Dokter dapat meresepkan salep atau krim yang mengandung anestesi lokal atau obat antiinflamasi untuk meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan fissura.
- Sitz bath: Merendam area anus dalam air hangat beberapa kali sehari dapat membantu meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan.
Penanganan yang dapat dilakukan pada fase akut adalah mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan dengan kadar air yang tinggi dan sayur-sayuran dan antinyeri.
Namun apabila fissura tersebut sudah dalam keadaan kronis, dimana luka tersebut sudah terjadi jaringan fibrosis dan hipertrofi papila penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan pembedahan Fissurectomy dan Lateral Partial Sfingterotomi yaitu dengan melakukan sayatan pada tepi anus dan membebaskan sebagian dari otot disekitar anus (Sfingter Ani) dan refreshing dari tepi luka fisura tersebut.
Namun dengan perkembangan teknologi prosedur tersebut dapat dilakukan dengan laser sehingga tanpa sayatan.
Pencegahan
Beberapa langkah pencegahan yang dapat membantu mencegah timbulnya fissura ani meliputi:
- Menghindari sembelit: Melunakkan tinja dengan makan makanan yang kaya serat dan minum banyak air.
- Menjaga kebersihan area anus: Membersihkan area anus dengan lembut setelah buang air besar menggunakan air hangat atau tisu basah.
Kesimpulan tentang Fissura Ani
Fissura ani dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, namun dengan penanganan yang tepat, kondisi ini umumnya dapat disembuhkan. Penting untuk diingat bahwa artikel ini bukan pengganti konsultasi medis langsung. Jika Anda mengalami gejala fissura ani atau memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kondisi ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.